I. Tujuan
Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus
II. Landasan Teori
Cahaya
adalah gelombang elektromagnetik dan dapat merambat pada ruang hampa
udara. Cepat rambat cahaya di ruang hampa udara sebesar 3 x 108 m/s. Benda yang dapat memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber cahaya
alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami merupakan sumber
cahaya yang menghasilkan cahaya secara alamiah dan setiap saat,
contohnya matahari dan bintang.
Sumber
cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena
dibuat oleh manusia, dan tidak tersedia setiap saat, contohnya lampu
senter, lampu neon, dan lilin.
cahaya memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya cahaya merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan. Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam hari.
III. Alat dan Bahan
1. Senter
2. Kertas karton ukuran 20 cm x 20 cm (3 lembar)
3. Paku
IV. Langkah kerja
1. Melubangi kertas karton pada bagian tengah dengan paku.
2. Meletakkan kertas karton secara berjajar dengan jarak masing-masing 15 cm.
3. Menyusun kertas karton supaya lubang antara kertas karton yang satu lurus dengan kertas karton yang lain.
4. Menyalakan senter pada salah satu karton tepat pada lubang salah satu karton dan mengamati sinar yang terjadi.
5. Mencatat hasil pengamatan.
CAHAYA DAN PENGLIHATAN
Sebelum kita mulai belajar, ada beberapa pertanyaan yang perlu teman-teman pecahkan.
Dapatkah teman-teman mengamati benda-benda di sekitarmu saat
ini? Bagaimana jika ruangan ini gelap dan tidak ada cahaya sedikitpun,
apakah kalian masih bisa melihat benda-benda tadi?
Nah, dari dua pertanyaan di atas bisakah teman-teman
simpulkan, apa yang menyebabkan kita bisa melihat benda-benda yang ada
di sekitar kita?
1. Sifat-sifat cahaya
a. Cahaya merambat lurus
perhatikan percobaan berikut:
Senter yang dinyalakan di tempat gelap akan tampak garis lurus
cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya yang dihasilkan oleh lampu
senter tersebut merambat lurus.
Pada percobaan kedua juga tampak bahwa cahaya lilin bisa masuk
kecelah yang dibuat pada karton yang dipasang sejajar dengan cahaya
lilin. Sementara jika karton nomor dua kita geser maka cahaya tidak
dapat masuk melalui celah yang dibuat dan terhalang oleh karton lain.
Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus
b. Cahaya menembus benda bening
perhatikan percobaan berikut:
Pada percobaan di atas terdapat 1 gelas berisi air bening dan 1 gelas
berisi air kopi yang pekat. Pada percobaan itu tampak adanya perbedaan
rambatan cahaya, cahaya yang melalui gelas berisi air bening bisa di
teruskan hingga menembus benda tersebut, sedangkan cahaya yang melalui
gelas berisi air kopi yang pekat tidak dapat diteruskan/menembus gelas,
karena cahaya yang melewatinya terhalang oleh partikel-partikel
kopi/benda gelap di dalam gelas.
Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda bening.
c. Cahaya dapat dipantulkan
Perhatikan percobaan berikut:
Pada percobaan di atas tampak bahwa cahaya senter di pantulkan/dibelokkan.
Dari dua percobaan tersebut dapat dibedakan pantulan cahaya berdasarkan bidang pantulnya.
Jika cahaya mengenai benda yang datar/rata permukaannya akan terjadi pemantulan teratur.
Jika cahaya mengenai benda yang tidak rata permukaannya akan terjadi pemantulan baur/difus
d. Cahaya dapat dibiaskan
Perhatikan percobaan berikut:
Pada percobaan di atas tampak bahwa pensil yang dimasukkan ke dalam
gelas berisi air akan tampak seperti bengkok/patah, hal ini terjadi
karena pensil tersebut/cahaya melalui 2 medium benda yang memiliki
kerapatan yang berbeda (Kerapatan udara lebih kecil dari kerapatan air).
Pada percobaan ke dua terlihat bahwa cahaya matahari yang mengenai
prisma diuraikan menjadi beberapa warna (merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nilai, dan ungu atau disingkat MeJiKuHiBiNiU)
Dispersi cahaya : Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi warna pelangi
Spektrum warna : Warna-warna pelangi yang terbentuk dari penguraian cahaya putih
Dua percobaan di atas menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan.
2. Hubungan antara cahaya dan penglihatan
a. Benda dapat kita lihat karena ada yang memantul pada benda ke mata kita.
Kita dapat melihat benda yang ada di sekitar kita karena ada cahaya
yang memantul dari benda. Lensa mata kita akan terganggu jika kita
sering melihat benda-benda/membaca dalam ruang yang remang-remang, mata
kita juga akan rusak jika sering melihat benda dalam cahaya yang terlalu
terang atau menyilaukan.
Saran menjaga kesehatan mata:
1. Membaca pada ruang yang cukup terang
2. Jarak pandang mata saat membaca kira-kira 30 cm dengan buku
3. Tidak memandang secara langsung benda-benda yang terlalu menyilaukan
4. Makan-makanan yang sehat dan mengandung vitamin A
b. Alat-alat optik membantu penglihatan kita.
- Kacamata : berguna untuk membantu penglihatan pada orang yang mengalami kelainan/cacat mata
- Miopi/Rabun Jauh : tidak bisa melihat pada jarak agak jauh
ditolong dengan lensa minus ( – )/cekung- Hipermetropi/Rabun dekat
: tidak bisa melihat pada jarak dekat ditolong dengan lensa
positip ( + )/cembung
- Presbiopi/Catat mata tua : tidak bisa melihat pada jarak terlalu
jauh dan terlalu dekat ditolong dengan lensa rangkap (positip dan
negatip)- Astigmatisme : tidak bisa membedakan garis lengkung dan
lurus secara bersamaan, ditolong dengan lensa silinder
- Katarak : kornea mata tertutupi oleh selaput tipis
-Trahoma : mata mengalami kelainan akibat bakteri
Kaca Pembesar (LUP) : berguna untuk melihat benda-benda yang kecil
Mikroskop : berguna untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil (mikro) seperti jamur, virus, bakteri, sel dll
Kamera : berguna untuk menampilkan bayangan pada sebidang kertas atau layar
Teropong/Teleskop : berguna untuk melihat benda-benda yang jauh seperti bintang, planet, tempat yang jauh dll.
a. Teleskop bumi
b. Teleskop bintang
Periskop : berguna untuk melihat benda-benda yang terhalang, misalnya saat di kapal selam melihat permukaan air/laut